Tuesday, July 25, 2006

Merapi Mereda. Selanjutnya ?

Aktifitas erupsi Gunung Merapi periode April - Juli 2006 telah mereda. Pada tanggal 12 Juli 2006 statusnya telah kembali diturunkan menjadi Siaga. Bagaimana kondisi seismisitas Merapi pada saat statusnya diturunkan? Lihat Gambar 1.


Gambar 1. Pola seismisitas Gunung Merapi pada periode erupsi April - Juli 2006.

Di dalam gambar tersebut tampak bahwa ketika status aktifitas Merapi diturunkan pada tanggal 12 Juli 2006, aktifitas erupsi Merapi telah merada. Hal ini ditunjukkan oleh tidak ada lagi kejadian Gempa Multifase dan Awan Panas. Gempa Multi fase mengindikasikan naiknya magma ke permukaan. Dengan tidak adanya gejala tersebut maka dapat dikatakan telah tidak terjadi lagi proses naiknya magma di dalam tubuh gunungapi tersebut. Sementara itu, Awan panas yang merupakan indikasi dari keluarnya magma dari juga telah tidak terjadi lagi setelah tanggal 12 Juli 2006.

Sementara itu, Gempa Tektonik dan Guguran masih terjadi. Dalam hubungannya dengan erupsi gunungapi, Gempa Tektonik tidak memiliki hubungan sebab akibat secara langsung dengan erupsi gunungapi. Dalam pada itu, Guguran yang masih terjadi ada kemungkinan terjadi karena guncangan gempa pada kubah lava yang belum stabil.

Selanjutnya, bila kecenderungan ini terus berlanjut. Maka, dalam 2 minggu ke depan, setelah Guguran tidak terjadi lagi, tingkat peringatan bahaya Merapi kembali dapat diturunkan menjadi Waspada. Sayangnya, ketika tulisan ini dibuat, website dari VSI yang menjadi sumber utama data analisis ini, sedang down yang dimulai sejak 3 hari yang lalu, sehingga penulis tidak mengetahui perkembangan Gunung Merapi yang paling akhir.

-------

Akhirnya, dari Gambar 1 di atas dapat disimpulkan bahwa:

  1. Gempa Multifase dan Awan Panas adalah indikator penting dalam penentuan status erupsi Gunung Merapi.
  2. Gempa Tektonik dapat mempengaruhi aktifitas erupsi gunungapi. Hal ini terlihat jelas pada erupsi Gunung Merapi periode ini. Tampak aktifitas erupsi meningkat setelah gempa tanggal 27 Mei 2006.

------

Selanjutnya Apa?

Erupsi gunungapi itu dapat dipastikan menghasilkan sangat banyak endapan material volkanik di lerengnya dan kawasan sekitar puncaknya. Material tersebut adalah material yang lepas dan mudah longsor. Dikhawatirkan, bila musim hujan mendatang tiba, akan terjadi aliran LAHAR. Kewaspadaan perlu bagi penduduk yang melakukan aktifitas di sungai-sungai yang berhului di kawasan Gunung Merapi, serta bagi pemukiman yang ada di dekat aliran sungai-sungai itu.

Jadi, setelah lepas dari bahaya langsung dari erupsi Gunung Merapi, sekarang kita perlu kembali waspada terhadap bahaya yang tidak langsung, yang sangat mungkin akan datang dalam bentuk aliran Lahar dikala musim hujan tiba.

Salam dari Ancol, 25 Juli 2006

Wahyu

No comments: