Wednesday, January 10, 2007

MENGHITUNG HARI SAAT LUMPUR TIBA MENGGENANGI

Di tahun 2007 ini, ternyata semburan lumpur di Sidoarjo terus berlangsung tanpa indikasi akan berhenti. Satu per satu perumahan dan berbagai objek di sekitarnya digenangi. Jumlah pengungsi terus bertambah. Sementara itu, skenario penyelesaian masalh ini tidak kunjung jelas. Keadaan semakin menjadi seakan terlupakan dengan adanya musibah tenggelamnya KM. Senopati Nusantara di Laut Jawa, dan hilangnya pesawat Adam Air dari udara Pulau Sulawesi yang sampai saat ini belum ditemukan rimbanya. Kini, dengan pola semburan yang seperti sekarang ini, penggenangan kawasan di sekitarnya tinggal menunggu giliran. Tulisan ini akan merekam perkembangan penggenangan lumpur itu yang makin meluas. Perkembangan terbaru dapat dilihat dibagian bawah.

02 Januari 2007, 17:58:07, Laporan J. Totok Sumarno
Perumahan Tanggulangin Anggun Citra Pesona, Tenggelam!!
ssnet| Setelah dihajar luberan lumpur panas Lapindo Brantas Incorporated beberapa kali, akhirnya perumahan Tanggulangin Anggun Citra Pesona di sisi timur Perumtas I, sudah tenggelam dalam lumpur panas. Selasa (02/01) lumpur panas sudah lebih dari 3 meter.

Lumpur panas yang berangsur-angsur semakin meninggi dan menggenangi perumahan yang belum banyak penghuninya itu, akhirnya mencapai puncaknya, pasca terjadinya ledakan pipa Pertamina didekat sumber semburan lumpur panas Lapindo Brantas Incorporated beberapa waktu lalu.

Selasa (02/01) kondisi kompleks perumahan tergolong menengah atas tersebut sangat memprihatinkan. Lumpur setinggi 3 meter sudah menutup seluruh blok yang ada. Jarak antara tinggi lumpur dengan atap rumah kira-kira tinggal satu meter saja.

Dari catatan yang dihimpun suarasurabaya.net, sampai Selasa (02/01) sekurangnya dua kompleks perumahan di kawasan Tanggulangin sudah tenggelam dalam luberan lumpur panas Lapindo Brantas. Selain Tanggulangin Anggun Citra Pesona, sebelumnya Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahterah (Perumtas) I sudah tenggelam terlebih dulu.

04 Januari 2007, 15:12:33, Laporan J. Totok Sumarno
Luberan Lumpur Panas
Tak Sampai Sehari, Dusun Wangkal Tenggelam

ssnet| Luberan lumpur panas dari Lapindo Brantas Incorporated yang ‘menghajar’ sekitar kawasan Dusun Wangkal Desa Reno Kenongo, Kamis (04/01) ini sudah setinggi sekitar 2 meter. Rabu (03/01) kemarin, ketinggian lumpur tak lebih dari setengah meter. Tak sampai sehari, Dusun Wangkal tenggelam.

“Sampeyan lihat sendiri. Rabu (03/01) kemarin sekitar jam 11 siang lumpur masih sekitar 50 cm. Itu disana yang dekat Balongnongo. Di Wangkal sini, sekitar 20 – 25 cm. Sekarang, lumpur sudah sedemikian cepat bertambah jadi sekitar 2 meter,” kata NGATALI warga RT 16 RW 04 Wangkal, Reno Kenongo yang kembali ditemui suarasurabaya.net, Kamis (04/01).

Kamis (04/01) ini, tidak terlihat satupun warga Dusun Wangkal yang bertahan di rumahnya masing-masing. Luberan lumpur yang bertambah cepat sejak sekitar pukul 03.00 Wib, Kamis (04/01) itu, membuat warga tidak punya pilihan lain, selain meninggalkan rumah yang sudah disesaki lumpur panas.

06 Januari 2007, 08:25:56, Laporan J. Totok Sumarno
Pasar Baru Porong 'Mbludak', Warga Mulai Resah
ssnet| Sejumlah warga beberapa dusun di Reno Kenongo, yang rumahnya sudah terendam dalam lumpur panas Lapindo Brantas Incorporated, Sabtu (06/01) mulai resah. Pasalnya, penampungan pengungsi di pasar baru Porong sudah penuh.

Kondisi saat ini di pasar baru Porong, memang sangat memprihatinkan. Selain minimnya sarana, jumlah pengungsi dari hari ke hari terus bertambah. Hal itu seiring dengan semakin meluasnya luberan lumpur panas yang masuk ke pemukiman warga. Catatan yang dihimpun suarasurabaya.net, sampai Sabtu (06/01) sudah lebih 3000 KK atau sekurangnya 9000 jiwa menempati pengungsian di pasar baru Porong.

07 Januari 2007, 17:56:21, Laporan Noer Soetantini
Luberan Lumpur Meluas Ke Sawah Dusun Kedungbendo
ssnet| Luberan lumpur tidak hanya terjadi di sekitar Blok L Perum TAS 1 Desa Kedungbendo. Luberan mulai masuk ke persawahan Dusun Sengon Desa Reno Kenongo.

AHMAD YAZID warga Gempolsari pada RULLY reporter Suara Surabaya, mengaku resah dengan luberan lumpur dan jebolnya tanggul di sekitar Dusun Sengon Desa Reno Kenongo. Karena lumpur makin mendekat ke arah Gempolsari Kecamatan Tanggulangin.
***********

09 Januari 2007, 18:01:31, Laporan Zulfa Ely Agus Tiana Wati
Keseriusan Tmnas Menutup Semburan Lumpur Dipertanyakan
ssnet| Upaya menutup semburan lumpur Lapindo sampai saat ini belum menghasilkan juga. Peran tim khusus untuk menutup semburan yang melibatkan para pakar dipertanyakan.

MUHAMAD MIRDAS satu diantara tokoh Jatirejo pada RULLY reporter Suara Surabaya, Selasa (09/01), mengatakan, Tim Nasional (Timnas) terkesan hanya pasrah dengan kondisi yang ada. Tidak hanya itu, bahkan Timnas dianggap sudah menghentikan kerjanya dalam menangani lumpur Lapindo.

Tim khusus yang ditugaskan dalam penanganan lumpur Lapindo, sebut MIRDAS, meliputi Tim A untuk menutup semburan, Tim B untuk penanganan lumpur permukaan, juga Tim C untuk masalah-masalah sosial.

MIRDAS yang juga anggota DPRD Jatim mengatakan, keberadaan Timnas lebih sekadar macan ompong. Timnas tidak hanya gagal mengatasi masalah lumpur di permukaan tapi juga gagal mengatasi masalah sosial.

Sedangkan, sumber masalah sendiri adalah semburan lumpur yang hingga sekarang belum juga berhasil ditutup. Bahkan upaya terakhir satu-satunya yang masih tersisa relief well sekarang ini juga tanpa aktivitas.

RUDI NOVRIANTO Juru Bicara Timnas Penanggulangan Luapan Lumpur menyikapi hal ini mengatakan, upaya menutup semburan memang terhenti saat ini, tapi tetap akan dilanjutkan.

Diakui RUDI, target selesai Desember 2006 gagal tercapai. Kemungkinan baru akan selesai Februari 2007. Keberadaan relief well yang sekarang masih mencapai 3.572 feet, masih jauh dari target yang dicanangkan mencapai 7 ribu feet.

09 Januari 2007, 20:22:13, Laporan J. Totok Sumarno
Tenggelam Dalam Lumpur, Ketapang Tinggal Kenangan
ssnet| “Sedih rasanya lihat rumah dan tanah kelahiran saya tenggelam dalam lumpur panas. Hampir setiap waktu kalau ada kesempatan saya selalu menyempatkan mampir, melihat sisa-sisa rumah saya. Tapi sudah nggak kelihatan. Cuma lumpur saja yang kelihatan”.

Sambil sesekali mengusap lelehan air matanya, ULFAH warga Desa Ketapang mengucapkan itu saat ditemui suarasurabaya.net, Selasa (09/01) di ujung tanggul kawasan Ketapang Keres atau jalan Mataram, Ketapang, Kecamatan Tanggulangin.

ULFAH dan keluarganya adalah satu diantara warga RT 1 RW 01 Ketapang yang rumah dan kampung halamannya sudah tenggelam dalam luberan lumpur panas Lapindo Brantas Incorporated, dengan ketinggian hampir mendekati 2 meter.

Ketika lumpur panas itu mengalir, ULFAH dan seluruh keluarga besarnya, langsung memutuskan untuk pindah ke famili di daerah Tulangan. “Kita semua pindah. Tetangga ikut pindah. Sekarang terpencar-pencar. Sedih kalau ingat itu, kampung halaman diluberi lumpur kayak gitu. Mulai kecil sampai saya punya cucu, saya tinggal di Ketapang. Kepekso saiki minggat nang kampung liyo,” tambah ULFAH.

Sedangkan KASRIPAN, hanya diam membisu memandangi balai desa dan sekitar lokasi pertigaan jalan Mataram atau lebih dikenal dengan sebutan Ketapang Keres itu sudah tenggelam dalam lumpur. Matanya hanya menerawang saja.

“Mau kemana lagi? Ya terpaksa ngungsi. Rumah, sawah, kampung semua tenggelam dalam lumpur. Sedihnya itu, semua riwayat sama cerita zaman dulu itu hilang ditenggelamkan lumpur. Sedih sekali,” kata KASRIPAN warga RT 2 RW 01 Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Selasa (09/01).

Sejauh mata memandang dari atas tanggul di lokasi bekas Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Selasa (09/01) hampir sebagian besar rumah dan bangunan yang ada sudah tenggelam dalam lumpur. Yang tersisa hanya bagian atap saja. Desa Ketapang tinggal kenangan saja.

10 Januari 2007, 19:11:48, Laporan J. Totok Sumarno
Mengenaskan, Kedungbendo Jadi Danau Lumpur
ssnet| Lokasi Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, terutama yang berada dekat kompleks perumahan Tanggulangin Citra Pesona Permai sampai mendekati kawasan Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahterah (Perumtas) I, Rabu (10/01) tak ubahnya seperti danau lumpur. Mengenaskan!

Ketinggian lumpur sudah lebih dari 2 meter. Hampir seluruh tiang listrik milik PLN yang berada di sepanjang jalan Raya Kedungbendo, mulai dari depan Perumtas I sampai mengarah ke perbatasan Dusun Sengon, Reno Kenongo, diluberi lumpur panas dengan ketinggian lebih 3 meter.

“Kira-kira lumpurnya itu sudah setinggi 5 meter, kalau dihitung dari bagian bawah, bekas jalan Raya Kedungbendo dulu ya. Ketinggian itu memanjang terus sampai mendekati kawasan Ketapang Keres sana. Desa Kedungbendo yang bersebelahan dengan Balongnongo, Desa Reno Kenongo sudah 5 meter lebih lumpurnya,” ujar BAMBANG IKSAN warga Kedungbendo yang mengungsi ke Penatar Sewu, Kecamatan Tanggulangin, Rabu (10/01).

Kawasan Desa Kedungbendo kini tak ubahnya danau lumpur panas. Sisa-sisa bangunan rumah sudah tidak nampak lagi. Kecuali bangunan rumah berlantai dua, sampai Rabu (10/01) hanya tersisa pada bagian lantai dua saja. Tidak mungkin lagi warga Kedungbendo bakal kembali ke rumah masing-masing.

Sementara itu, bangunan masjid di ujung jalan Raya Kedungbendo yang bersebelahan dengan pasar Desa Kedungbendo, hanya menyisahkan bagian atapnya saja. Bangunan masjid setinggi hampir 10 meter itu, Rabu (10/01) terlihat mengenaskan, hanya bagian atapnya saja yang terlihat. Sisanya ditenggelamkan lumpur panas.

No comments: