Tuesday, December 19, 2006

MENANTI HARI LUMPUR MENYERGAP

Musim hujan telah tiba. Semburan lumpur terus berlangsung. Lumpur terus merayap mendekati untuk menggenangi. Kita menghitung hari .........., hari lumpur tiba dan menggenangi.

Lumpur tidak akan menunggu kita selesai mengungsi
tidak akan menunggu ganti rugi selesai dibagikan
tidak akan menunggu jalan tol
tidak akan menunggu rel kereta api
tidak akan menunggu pipa gas, direlokasi
Juga tidak akan menunggu pelabuhan selesai dibangun


Akankah lumpur mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU 2007???

21 Desember 2006, 19:08:02, Laporan J. Totok Sumarno
Di Ketapang Keres
Tanggul Setengah Hati, Air Keruh Deras Mengalir

ssnet| “Lha gimana kalau bukan setengah hati? Sudah ditanggul, tapi aliran airnya masih deras. Gimana ini? Apa nanti nggak sia-sia? Tanggulnya saja cuma seperti ini. Lihat saja airnya itu deras sekali, jangan-jangan malah jebol? Soalnya aliran air itu memang keluar sebelum lumpur. Biasanya setelah air disusul lumpur”.

Kondisi tanggul penahan lumpur yang berada paling dekat dengan aliran lumpur di lokasi RT 1 RW 1 Ketapang, tingginya sekitar 1,5 meter. Lumpur memang tertahan dan tidak bergerak, tetapi dari bagian bawah tanggul, terlihat air mengalir cukup deras.

Sementara itu, tanggul di sepanjang lokasi Ketapang Keres yang berdekatan dengan rel kereta api, dibuat di sisi kiri dan kanan jalan. Hanya beberapa meter saja tanggul yang dibuat, dan air berwarna keruh terlihat dibagian tengah tanggul mengalir dengan deras.

Kamis (21/12) sampai sekitar pukul 12.00 Wib, dari pantauan suarasurabaya.net, memang tidak terlihat aktivitas penanggulan atau datangnya truk-truk pengangkut sirtu. Meski penanggulan sudah dilakukan sejak Rabu (20/12) kemarin, tapi sampai Kamis (21/12) tanggul masih belum diselesaikan. Terbukti, air terlihat terus mengalir dari bawah tanggul itu.


Selasa, 19 Desember 2006 20:35 WIB
NUSANTARA - Jawa Timur
Perekonomian Jawa Timur Terancam Kolaps

SURABAYA--MIOL: Perekonomian beberapa daerah di Jawa Timur (Jatim) bagian timur, terancam kolaps karena dampak dari penutupan jalan tol Gempol-Porong sejak ledakan pipa gas Pertamina di lokasi genangan lumpur Porong, Sidoarjo.

Hal itu terungkap dari hasil pertemuan antara Gubernur Jatim Imam Utomo dan Bupati Probolinggo, Pasuruan, Malang, Wali Kota Malang, Kota Batu, serta Wali Kota Pasuruan di Rumah Dinas Gubernur Jalan Imam Bonjol, Surabaya, Selasa (19/12).

Menurut Gubernur Jatim Imam Utomo, sejak peristiwa semburan lumpur di Porong, transportasi jalan tol terputus. Kendaraan hanya bisa melewati Jalan Raya Porong, sehingga kondisi pertumbuhan ekonomi di beberapa daerah bagian timur Jatim mengalami penurunan hingga 15%. Tetapi, Imam tidak menyebutkan angka nominal kerugian tersebut. ''Tiap bupati dan wali kota menjelaskan, tingkat kerugian yang dialami akibat lumpur bervariasi,'' kata Gubernur, setelah mendengarkan paparan para bupati dan wali kota.

Sementara itu, jumlah warga dari Desa Ketapang, Tanggulangin yang mengungsi ke Pasar Baru Porong dan Balai Desa Ketapang terus bertambah. Hingga kemarin tercatat sekitar 10 ribu korban lumpur mengungsi. Antara lain 2.790 keluarga atau 9.509 jiwa mengungsi di Pasar Baru Porong, kemudian 100 keluarga atau 400 jiwa dari Desa Ketapang ke Balai Desa Ketapang, serta lokasi pengungsian di kantor Pendidikan dan Latihan Dinas Sosial, Sidoarjo, 25 keluarga atau 79 jiwa.

Dilaporkan pula, kondisi rel kereta api jalur Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi di Desa Ketapang semakin terancam. Air lumpur di persawahan desa itu sudah semakin mendekati rel, hanya berjarak kurang dari tiga meter. Pihak PT Kereta Api Indonesia berencana melakukan relokasi rel tersebut, namun hingga kini masih dalam pengkajian. (FL/HS/OL-01)


19 Desember 2006, 18:16:54, Laporan J. Totok Sumarno
Kesulitan Angkutan Evakuasi, Sementara Lumpur Tambah Tinggi
ssnet| “Kita sudah mulai kemarin mretheli barang-barang yang ada di dalam rumah. Bahkan sampai Selasa (19/12) ini kita masih terus ngangkuti barang-barang, tapi angkutannya nggak ada. Kita kesulitan, soalnya lokasi ini sudah hampir terkepung lumpur. Lumpurnya memang tambah tinggi terus”.

MARWAN warga RT 10 RW 3 Ketapang menyampaikan itu saat ditemui suarasurabaya.net, Selasa (19/12). Bersama dengan sejumlah warga lainnya, MARWAN terus mengevakuasi barang-barang, dan diletakkan ditepi jalan.

Beberapa warga lainnya, justru sudah membongkar barang-barang berharga yang ada di rumah, seperti kusen dan alat-alat kelistrikan, tapi tidak tahu dengan apa harus diangkut. Terpaksa barang-barang yang sudah dipretheli itu diletakkan didepan rumah masing-masing.

Untuk mencegah luberan lumpur mendekati barang-barang tersebut, warga memasang batu bata atau kayu tidak terpakai untuk menyanggah barang-barang tersebut. “Sementara kita beginikan dulu, sambil nunggu angkutan datang,” tambah MARWAN.

Lokasi RT 10 RW 3 Ketapang berada agak menjorok dari kawasan Ketapang Keres. Karena lokasinya agak jauh didalam, sementara beberapa akses masuk menuju kawasan tersebut sebagian memang sudah tergenangi lumpur panas. Hal itu juga yang membuat angkutan evakuasi akhirnya memasang tarif agak mahal.

19 Desember 2006, 18:12:36, Laporan Eddy Prasetyo
Persiapan Pelabuhan Probolinggo dan Pasuruan Dipercepat
ssnet| Pemerintah Propinsi Jawa Timur mempercepat persiapan pelabuhan-pelabuhan di Pasuruan dan Probolinggo sebagai sarana angkutan alternatif komoditi di daerah industri Pasuruan dan Probolinggo yang terganggu akibat banjir lumpur Lapindo di Porong.

Dalam tempo seminggu ini, Adminitrasi Pelabuhan (Adpel) Tanjung Perak dan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) harus sudah memiliki konsep persiapan pelabuhan di Pasuruan dan Probolinggo. Hal ini dikatakan IMAM UTOMO Gubernur Jawa Timur pada suasurabaya.net, Selasa (19/12).

Menurut IMAM, pihaknya mengundang 6 kepala daerah yang wilayahnya terkena imbas pada sektor ekonomi akibat lumpur di Porong. Lima daerah itu adalah Bupati dan Walikota di kawasan Malang Raya (Walikota dan Bupati Malang, serta Walikota Batu), Walikota Pasuruan, Bupati Pasuruan, dan Bupati Probolinggo. Laporan ini menurut IMAM, kan dilaporkan ke SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Presiden RI dalam satu dua hari ke depan.

Selain revitalisasi pelabuhan di Pasuruan dan Probolinggo, keretaapi sebagai angkutan barang akan dioptimalkan. IMAM menjamin jalur KA masih aman meskipun kemarin sempat diancam lumpur yang jaraknya mencapai 3 meteran.

HARI SUGIRI Kadishub Pemprop Jatim menambahkan angkutan barang melalui KA akan dilakukan mulai Februari 2007 mendatang. Kereta api barang ini akan melalui jalur Bangil menuju Tanjung Perak. Jika jalur ini tak memungkinkan, bisa dilalui jalur memutar dari Malang, Kertosono, Surabaya.

19 Desember 2006, 19:50:11, Laporan Zulfa Ely Agus Tiana Wati
Penanggulan Dekat Rel KA Ditolak Warga
ssnet| Rencana pembuatan tanggul dekat rel kereta api di Desa Ketapang ditolak warga karena belum jelas soal ganti rugi.

SYAIFUL ILLAH Wakil Bupati dan ARIF SETIAYADI Bagian Desain dan Supervisi Tim Nasional Penanggulangan Lumpur datang ke lokasi dan sudah siap satu Buldoser dan 3 truk sirtu untuk menanggul dekat rel kereta api yang terancam lumpur terus mengalir.

Tapi ketika penanggulan akan dilakukan, seperti dilaporkan YULIA reporter Suara Surabaya, Selasa (19/12), tiba-tiba warga Desa Ketapang berbondong-bondong datang dan maminta untuk tidak dilakukan penanggulan. Alasannya, kalau dilakukan penanggulan maka Desa mereka akan tengglem dengan lumpur. Padahal mereka belum termasuk kesepakatan dengan Lapindo mendapatkan cash and carry.

Demi suatu kesepakatan, akhirnya SYAIFUL dan warga berunding di Balai Desa Ketapang membuat perjanjian hitam di atas putih supaya mereka mendapatkan ganti rugi. Kalau itu tidak dipenuhi maka penanggulan tidak boleh diakukan. Dalam perundingan tersebut juga hadir beberapa polisi, Dandim Sidoarjo di Balai Desa Ketapang.

Saat warga mengajukan kepastian ganti rugi sempat ada saling lempar tanggung jawab antara Timnas dan Wakil Bupati. Akibatnya, perundingan deadlock.

Sedangkan ARIF SETIAYADI mengatakan, kalau memang Desa Ketapang tidak bisa di tanggul maka mereka akan menanggul Desa Kedungbendo karena lumpur ini harus ditahan agar tidak sampai di rel kereta api. Perundingan ini juga sempat terganggu dengan Polisi yang menangkap satu diantara warga yang ternyata bukan termasuk warga Desa Ketapang.

Sampai saat ini, penanggulan ini masih belum dilakukan. Karena warga masih berunding sementara pasukan Dalmas, Timnas dan pekerja lapangan sudah berada di tempat yang akan ditanggul.

19 Desember 2006, 17:39:24, Laporan J. Totok Sumarno
Bahaya!! Saluran Irigasi Penuh Lumpur
Jarak Lumpur Panas Dengan Rel Tinggal Selangkah
ssnet| Akibat jebolnya tanggul di sekitar Desa Reno Kenongo, Senin (18/12) petang kemarin, luberan lumpur panas memenuhi saluran irigasi dekat rel kereta api. Sedangkan jarak luberan lumpur panas dengan rel kereta api, Selasa (19/12) hanya tinggal selangkah saja.

“Seperti yang terlihat di lokasi sekitar 100 meter dari Ketapang Keres ke arah barat, luberan lumpur panas dari saluran irigasi sudah sampai rerumputan dibawah kerikil yang ada disisi kiri kanan rel kereta api. “Wah kalau nanti ada yang jebol lagi tanggul disekitar sini, rel kereta api pasti kena lumpur panas juga,” ujar KARTONO warga Tulangan, Sidoarjo yang kebetulan melihat luberan lumpur panas dekat rel kereta api tersebut, Selasa (19/12).

Selasa (19/12) mengutip laporan YULIA DAMAYANTI reporter suarasurabaya dilokasi Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, upaya perundingan antara Muspika Sidoarjo dengan warga masyarakat menyoal penanggulan kawasan dekat rel kereta api masih berlangsung alot.

19 Desember 2006, 16:39:45, Laporan J. Totok Sumarno
Di Ketapang
Laju Lumpur Panas Disertai Asap Seperti Tak Terbendung

ssnet| Setelah Senin (18/12) petang kemarin tanggul di Reno Kenongo jebol, luberan lumpur panas terus bergerak masuk kekawasan Ketapang. Selasa (19/12) laju luberan lumpur panas yang disertai asap putih seperti tidak terbendung. Bergerak cepat menggenangi pemukiman.

“Untungnya seluruh barang dagangan sudah diungsikan. Sekarang ini tinggal mbongkar sisa bangunan yang ada. Lumpurnya itu memang cepat sekali luberannya. Nggak seperti sebelumnya, sekarang ini lumpurnya cepat sekali bergerak,” kata UDIN warga Ketapang Keres, Selasa (19/12).

18 Desember 2006, 18:46:03, Laporan J. Totok Sumarno
Dua Titik Semburan Dengan Bubble Ditemukan
ssnet| Dua titik semburan air dilengkapi dengan bubble atau gelembung-gelembung udara, Senin (18/12) ditemukan di persawahan warga dan dekat jembatan bailey yang ada Desa Pejarakan, Porong.

“Kalau Minggu (17/12) kemarin itu, gelembung-gelembungnya itu kelihatan lebih banyak, dan besar-besar. Semburannya memang cuma sekitar 10 sampai 15 cm saja. Termasuk yang ada didekat jembatan bailey disana itu,” ujar MUKLIS satu diantara operator mesin pompa yang ada dibekas persawahan warga Desa Pejarakan, Senin (18/12).

Semburan air dengan gelembung tersebut terlihat jelas dengan lebar area sekitar satu meter dan lebar sekitar satu setengah meter. semburan air di lokasi bekas perswahan warga Pejarakan itu berada persis dibawah tiang listrik tegangan tinggi.

Sedangkan satu titik semburan air lainnya, yang juga dilengkapi dengan gelembung-gelembung udara terlihat tak jauh dari lokasi jembatan bailey. Dibandingkan dengan semburan yang berada di bekas persawahan Desa Pejarakan, titik semburan di lokasi dekat jembatan bailey terlihat lebih kecil.

Sebelumnya, beberapa semburan yang dilengkapi dengan bubble atau gelembung-gelembung udara juga pernah muncul dibeberapa tempat. Di Desa Jatirejo dan persawahan Desa pejarakan, yang sudah tenggelam dalam lumpur bercampur air, semburan seperti itu juga pernah muncul.

18 Desember 2006, 18:07:32, Laporan Zulfa Ely Agus Tiana Wati
Jembatan Raya Porong Retak Hingga 7,6 Cmssnet| Jembatan tol di atas Raya Porong mengalami pergeseran retakan hingga mencapai 7,6 cm.

Dilaporkan MARTHA reporter Suara Surabaya, Senin (18/12), pengukuran yang dilakukan Jasa Marga Senin pagi, retakan tol mengalami pergeseran yang lambat selama 4 hari ini.

Pergeseran retakan tol yang bisa ditoleransi sekitar 13 cm jadi sampai Senin siang tinggal 5,4 cm lagi sampai batas maksimal pergeseran tol yang bisa ditolelir.

ISKANDAR Kasubag Pemeliharaan Jasa Marga mengatakan, ada 2 titik retakan yang dominan dan sangat rawan. Yang paling parah di sekitar KM 37 dekat pusat semburan lumpur keretakannya sekitar 6 cm. Sedangkan retakan yang lain di kolong 4 dari KM 37 dari lebar retakan sekitar 3 sampai 4 cm.

Kata ISKANDAR, kondisi jembatan tol yang ada tepat di atas Raya Porong sejauh ini masih aman. Tidak ada keretakan yang mengkhawatirkan. Struktur jembatan masih bagus, tapi yang tidak bisa diprediksi adalah struktur tanah yang labil mengalami pergerakan. Tanpa gerakan tanah yang signifikan kecil kemungkinan jembatan tol di atas Raya Porong ini akan ambruk.

18 Desember 2006, 18:15:37, Laporan Eddy Prasetyo
Hujan Deras
Lumpur Panas Bergerak Makin Liar

ssnet| Hujan deras selama kurang lebih 1 jam mulai pukul 16.00 hari ini di sekitar Porong dan Tanggulangin mengakibatkan lumpur panas mengalir deras menuju Utara. Desa Ketapang Kecamatan Tanggulangin menjadi korban derasnya aliran lumpur panas ini.

TRI MARTHA HERAWATI reporter Suara Surabaya melaporkan sebagian warga Desa Ketapang sudah mengungsi akibat derasnya aliran lumpur panas yang diduga berasal dari luberan di pond A Desa Reno Kenongo. Saat berita ini ditampilkan upaya evakuasi warga di Desa Ketapang masih berlangsung.

Pantauan di dekat jembatan Porong yang sudah diinstruksikan untuk dibongkar, garis depan lumpur sudah mencapai jarak sekitar 5 meter dari ruas rel. Lumpur panas tersebut mengepulkan asap putih tebal dan mengundang perhatian pengguna Jl. Raya Porong.

Sementara itu pantauan di Jl. Ketapang Keres, lumpur sudah mulai berjarak sekitar 30 meter dari rel KA.

AKP SARTONO Kepala Induk PJR Tol Jatim I pada Suara Surabaya juga melaporkan tanggul di dekat pabrik Omo Desa Reno Kenongo jebol dan mengakibatkan lumpur mengalir deras ke arah Utara. “Kalau ini dibiarkan, tak perlu menunggu lama pasti Jalan Raya Porong akan kena lumpur juga,” tegasnya.

Dilaporkan MARTHA juga, upaya penanggulan hingga berita ini ditampilkan belum juga dilakukan Timnas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo.

Senin, 18 Desember 2006 20:34 WIB
NUSANTARA - Jawa Timur
Lumpur Mengalir Deras, Warga Ketapang Panik
Media Indonesia online.
Penulis: Heri Susetyo

SIDOARJO--MIOL: Ratusan warga di Desa Ketapang Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Senin (18/12) malam, panik. Soalnya, lumpur mengalir deras memasuki kawasan desa ini.
Lumpur yang semula hanya menggenangi wilayah RT 1 dan areal persawahan RT 7 kini terus meluas. Lumpur akhirnya memasuki kawasan pemukiman RT 7 bahkan terus mengalir menggenangi RT 8,9 dan 10.
Warga yang panik ini berlarian berusaha menyelamatkan perabotan rumah dengan alat transportasi seadanya. Sebagian menggunakan kendaraan roda dua, gerobak, becak dan kendaraan terbuka roda empat.
Warga yang panik ini rata-rata menyayangkan kinerja Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Panas Sidoarjo. Mereka menilai timnas tidak maksimal bekerja sehingga membuat kawasan mereka terendam.
Kekesalan warga ini kemudian dilampiaskan dengan memblokir Jalan Raya Porong. Warga memblokir jalan dengan perabotan serta menghadang kendaraan yang lewat.

Aliran Lumpur Mendekati Jalan Raya Porong
Kompas cybermedia, 18 Desember 2006, 23.31.
SIDOARJO, KOMPAS – Genangan lumpur panas yang terus meluas di Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kini alirannya makin mendekati rel kereta api jurusan Surabaya-Malang/Banyuwangi dan Jalan Raya Porong. Padahal, jalan raya Porong merupakan jalur utama dari arah Surabaya menuju Malang dan Surabaya Banyuwangi setelah jalan tol terendam lumpur panas.
Berdasarkan pemantauan, Senin (18/12), jarak lumpur terluar di Desa Ketapang tinggal sekitar 100 meter dari rel kereta api dan Jalan Raya Porong. Namun demikian, belum ada upaya pembuatan tanggul di desa tersebut.
Permukiman Desa Ketapang terletak di sebelah utara Desa kedungbendo yang sudah terendam lumpur terlebih dahulu. Tepat di sebelah timur desa itulah rel kereta api dan Jalan Raya Porong berada.
Lumpur mengalir mendekati rel dan Jalan Raya Porong melalui gang-gang di sekitar permukiman warga dan jalan Desa Ketapang. Di sinilah persoalannya. Apabila tanggul akan dibangun, maka lokasinya tidak akan mudah karena kawasan di sisi rel penuh permukiman.
Juru Bicara Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo Rudy Novrianto, menyatakan, tengah mengupayakan pembuatan tanggul. Pengerjaannya, dimulai Senin petang.
Pembangunan tanggul, lanjut Rudy, sempat menemui kendala di lapangan. Pasalnya, warga Desa Ketapang menolaknya. (LAS)

15 Desember 2006, 15:57:22, Laporan Iping Supingah
Hasil Evaluasi
Jembatan Tol Porong, 40 Hari Lagi Bahaya Sekali!

ssnet| Dalam waktu 40 hari jembatan tol di atas Raya Porong sudah bahaya sekali. Demikian prediksi dari hasil evaluasi yang disampaikan Ir. HARY FAZAH Ketua Tim Penanganan Jembatan Tol Porong dari Bina Teknik Direktorat Jenderal Pu Bina Marga.

Pada Suara Surabaya, Jumat (15/12) HARY FAZAH menjelaskan, sejak tanggal 4 sampai 9 Desember terjadi retakan 8 cm. Dalam rentang waktu itu ada retakan 1 cm dan progres itu diasumsikan linier, sehingga bisa diprediksi dalam 40 hari jembatan tol Porong kondisi alarm atau sudah bahaya sekali.

Kata HARY, masalahnya pada pondasi di bawah yang terpengaruh pergerakan tanah. Jembatan tol Porong retak bukan pada strukturnya, tapi pergerakan antara 2 bangunan di atas pilar jembatan. Di atas pilar itu ada dudukan jembatan yang besarnya sekitar 45 cm. Itulah yang jadi pertimbangan seberapa besar pergerakannya.

HARY FAZAH menegaskan, akibat pergerakkan horizontal itu jembatan tol Porong harus segera dibongkar, karena progresnya meningkat terus. Sementara waktu pembongkaran jembatan tol Porong belum ditentukan, sebab menunggu keputusan Departemen PU Bina Marga. Hasil evaluasi itu sendiri baru akan disampaikan ke Departemen PU Bina Marga Senin (18/12) mendatang.


14 Desember 2006, 17:15:10, Laporan Eddy Prasetyo
Perumtas I Tersisa 6 Gang Lagi
ssnet| Lumpur yang menyapu Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera I Desa Kedung Bendo sampai Kamis (14/12) siang masih menyisakan 6 gang lagi. Kompleks yang terdiri atas 8.300 rumah berbagai tipe ini menyisakan Blok J 5, 6, dan 7, serta Blok K 9, 10, dan 11.

Derasnya aliran lumpur membuat warga yang rumahnya belum tergenang lumpur bergegas menyelamatkan harta bendanya yang tersisa. Tak hanya perabotan rumah tangga, bahkan kusen, pagar besi, sampai kuda-kuda rumah pun diselamatkan sebelum lumpur menyapu rumah.

Ia menyesalkan Timnas Penanggulangan Luapan Lumpur Sidoarjo yang lamban menangani luapan lumpur sehingga arus lumpur yang mulanya mengarah ke Kali Porong, kini malah mengalir ke Utara yang padat pemukiman.

Jika keadaan seperti ini tak juga ditanggulangi Timnas, JOKO yakin dalam dua hari saja 6 gang itu sudah ikut tersapu lumpur seperti ribuan rumah di Perumtas I lainnya di sebelah Selatan yang telah lebih dulu tenggelam.

Jarak antara garis depan lumpur dengan Kali Tengah yang menjadi batas Perumtas I dengan Desa Kedung Bendo RT 14 kini praktis hanya kurang dari 200 meter saja.

Kamis, 14 Desember 2006 13:23 WIB
NUSANTARA - Jawa Timur
Pengungsi Korban Lumpur di Porong 8.000 Jiwa

Penulis: Heri S

SIDOARJO--MIOL: Pengungsi korban lumpur di Pasar Baru Porong (PBP), Kabupaten Sidoarjo, terus berdatangan dan jumlahnya saat ini mencapai lebih dari 8.000 jiwa.
Data di posko pengungsian PBP hingga Kamis siang (14/12), tercatat 2.403 keluarga atau 8.030 jiwa. Mereka terdiri dari warga Desa Kedungbendo Kecamatan Tanggulangin sebanyak 2.225 keluarga atau 7.451 jiwa dan warga Desa Renokenongo Kecamatan Porong sebanyak 178 keluarga atau 579 jiwa.
Terus bertambahnya pengungsi di PBP pascaledakan pipa gas pada 22 November lalu semakin mendekati angka jumlah pengungsi sebelum terjadinya ledakan. Sebelum terjadi ledakan pipa gas, PBP sudah dijadikan tempat pengungsian yang menampung 2.605 keluarga atau 9.936 jiwa.
Semakin meningkatnya jumlah pengungsi ini tidak diimbangi dengan fasilitas yang ada di PBP. Sebab 50 ruko dan 272 kios berbagai ukuran yang ada di pasar itu juga sudah tidak mampu menampung pengungsi. Sehingga lebih dari 500 jiwa saat ini harus tinggal di kios terbuka tanpa dinding. Mereka yang tidur di tempat terbuka itu juga semakin bertambah karena setiap hari pengungsi baru terus berdatangan.
Sementara itu, pergerakan air lumpur juga semakin meluas memasuki wilayah Desa Ketapang Kecamatan Tanggulangin. Padahal Desa Ketapang yang bersebelahan dengan Desa Tanggulangin ini jaraknya hanya seratus meter dari Jalan Raya Porong. Sehingga tidak mustahil dalam hitungan beberapa hari maka lumpur akan masuk ke Jalan Raya Porong.

Kamis, 14 Desember 2006 18:56:00
Sejumlah Rumah yang Dibiayai Bank BTN Terancam Lumpur Lapindo
Jakarta-RoL-- Sejumlah rumah yang dibiayai melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank Tabungan Negara (BTN) terancam genangan lumpur dari PT Lapindo Brantas sehingga nasibnya sewaktu-waktu juga dapat menyusul rumah lainnya yang terendam lumpur.

"Terdapat empat lokasi perumahan yang dibiayai kita yang saat ini lumpurnya sudah masuk ke permukiman," kata Direktur Kredit Bank Tabungan Negara, Siswanto kepada wartawan disela-sela penyelenggaraan Rakernas REI 2006 di Jakarta, Kamis (14/12).

Rumah yang terancam terendam lumpur tersebut dipekirakan sebanyak 3.600 unit dengan nilai KPR Rp70 miliar serta telah terbangun sejak lima tahun lalu.

Siswanto menjelaskan, rumah-rumah tersebut masuk ke dalam wilayah Ring 3 dari pusat semburan lumpur PT Lapindo Brantas, sehingga tinggal menunggu waktu rumah-rumah itu bernasib sama dengan yang berlokasi di Ring 1.

Dia mengharapkan apabila sampai rumah-rumah yang dibiayai BTN itu sampai terendam lumpur maka PT Lapindo Brantas juga harus komit untuk mengganti kerugian sepertihalnya dengan rumah-rumah yang terlebih dahulu terendam lumpur di Ring I.

Kompas Cyber Media, rabu 6 Desember 2006
Kepemilikan Tanah Jadi Persoalan Rumit

SIDOARJO, KOMPAS - Status kepemilikan tanah dalam proses ganti rugi korban semburan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, akan menjadi persoalan rumit karena hanya sebagian kecil warga yang memiliki sertifikat. Kalaupun tanah tersebut dibeli Lapindo Brantas Inc, sesuai dengan Undang-Undang Agraria, perusahaan itu tidak boleh memiliki tanah dengan status hak milik.
"Hanya perseorangan, bank pemerintah, koperasi, dan yayasan sosial yang boleh memiliki tanah dengan status hak milik," kata ahli hukum tanah Universitas Airlangga Surabaya, Urip Santoso, Selasa (5/12).
Solusinya, menurut Urip, tanah yang dibeli itu statusnya dimiliki perseorangan, misalnya atas nama Nirwan Bakrie. Namun, itu masih terbentur pada Keputusan Menteri Negara Agraria dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 1998 yang menetapkan seseorang bisa memiliki tanah maksimal 5.000 meter persegi.
"Persoalan ini harus dipahami sejak awal sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," kata Urip.
Di lapangan, Lapindo Brantas Inc mensyaratkan ganti rugi dalam proses jual-beli akan diberikan untuk tanah-tanah yang memiliki sertifikat. Padahal, menurut Camat Porong Mulyadi, jumlah warga yang memiliki sertifikat tanah tidak sampai 10 persen. Sebagian besar warga hanya memiliki bukti kepemilikan dalam bentuk Petok D atau bahkan sebatas tercatat dalam pembukuan desa yang disebut Letter C.
Butuh waktu satu tahun
Di Jakarta, Direktur Utama PT (Persero) Pertamina Ari Soemarno menyatakan, pihaknya membutuhkan waktu hampir satu tahun jika harus memindahkan (rerouting) secara permanen pipa gas yang kini masih berada di bawah tanggul kolam penampung luapan lumpur panas Lapindo.
Adapun untuk memindahkan pipa gas secara sementara ke sebelah barat tanggul kolam lumpur panas sepanjang 12 kilometer dibutuhkan 48-60 hari.

Suara Surabaya Net
01 Desember 2006, 10:58:04, Laporan Iping Supingah
Terjadi Keributan
Demo Warga Korban Lumpur Diduga Disusupi

ssnet| Di tengah-tengah demo ribuan massa korban lumpur, terjadi sedikit keributan, diduga ada penyusup diantara aksi demo di Pendopo Kabupaten Sidoarjo itu.

Dilaporkan YULIA reporter Suara Surabaya, Jumat (01/12), keributan berawal sekitar pukul 10.00 saat SULAIMAN warga Perumtas Blok L datang ke pendopo membawa 50 massa dan spanduk. Mereka melakukan orasa dan bersholawat. Tapi satu diantara pengikutnya ketika ditanya warga lain tidak tahu ia warga mana dan saling lempar pandangan.

Sekarang SULAIMAN diamankan di Mapolres Sidoarjo dan 50 orang pengikutnya lari. Ditengarahi demo di Pendopo Kabupaten Sidoarjo hari ini ada penyusupnya. Sementara pendemo lainnya sudah ditenangkan petugas Bina Mitra Polres Sidoarjo sambil menunggu ada jawaban dari Timnas dan Lapindo.

Suara Surabaya Net
30 November 2006, 14:19:37, Laporan Iping Supingah
Tumpuan Jembatan Bergeser
Jembatan Tol di Atas Jalan Raya Porong Rawan Ambruk

ssnet| Jembatan tol Porong yang melintas di atas jalan Raya Porong, Sidoarjo rawan ambruk. PKL dan Pos Polisi di bawah jembatan tersebut hari ini dievakuasi. Pengguna jalan pun diharapkan waspada saat melintas di bawah jembatan ini.

Jembatan tol Porong ini mengalami pergeseran tumpuan jembatan dan sambungan yang melintang di tengah jembatan.

Ir SUBAKTI SYUKUR Kepala PT Jasa Marga Cabang Surabaya Gempol pada RULLY reporter Suara Surabaya, Kamis (30/11) mengatakan, akibat land subsidence (penurunan tanah) tumpuan jembatan tol Porong bergeser 6 cm pada sisi utara arah Gempol, sedang pada sambungan melintang di sisi tengah bergeser merekah sekitar 3 cm.

Dijelaskan SUBAKTI kondisi rawan seperti ini tidak hanya terjadi di jembatan tol di atas Raya Porong, tetapi juga di over pass Desa Siring yang selama ini menjadi lalu lintas dump truck pengangkut sirtu. Namun sejak Kamis (30/11) hari ini dinyatakan jembatan ini dilarang dilintasi karena keretakannya sudah melingkar.

Menurut SUBAKTI, ia tidak bisa memperkirakan kapan jembatan tol di atas Raya Porong akan ambruk. Situasinya masih butuh evaluasi dan pantauan harian yang terus akan disampaikan pada Timnas.

Situasi yang mengkhawatirkan di bawah jembatan tol Porong ini, jika terjadi antrean kemacetan 2 arah terutama di Tanggulangin ke arah Gempol yang hampir terjadi setiap hari. Ini rawan kalau jembatan ambruk, tapi Jasa Marga tidak punya kewenangan memutuskan perlu tidaknya Raya Porong ditutup melihat kondisi jembatan yang rawan ambruk itu.

30 November 2006, 10:01:34, Laporan Iping Supingah
Tuntut Ganti Rugi pada Lapindo
Puluhan Sopir dan Pemilik Lyn HL, HZ Unjuk Rasa

ssnet| Puluhan orang beserta mobil penumpang umum (MPU) yaitu lyn HL dan HZ berunjukrasa di kantor Bappeda Kabupaten Sidoarjo. Mereka menuntut ganti rugi pada Lapindo.

Dilaporkan RULLY reporter Suara Surabaya, Kamis (30/11) angkutan desa lyn HL ini rutenya Pasar Larangan - Desa Sentul - Banjar Panji - Glagah Arum - Mrisen - Reno Kenongo - Kedungbendo - Ketapang Keres - dan berakhir di Pasar Porong. Sedangkan lyn HZ rutenya Permisan ke Pasar Porong.

NURSALIM satu diantara pengemudi lyn HZ mengatakan, selama 5 bulan terakhir mereka sebenarnya sudah mengajukan proposal ganti rugi ke Lapindo, tapi belum ada jawaban sampai sekarang.

Sementara penurunan pendapatan terus terjadi dan puncaknya dirasakan seminggu terakhir, karena banyak warga keluar dari desa sekitar luapan lumpur, dan rute lyn HZ dan HL juga tergenang. Akhirnya mereka mengambil rute jalan tikus sehingga BBM meningkat dan penumpang jadi sepi bahkan tidak ada lagi karena sudah mengungsi di lokasi berbeda. Berikut penjelasan NURSALIM .

28 November 2006, 17:21:21, Laporan Eddy Prasetyo
Sampai Jalur Baru Dibangun
Rel Tanggulangin-Porong Dipertahankan

ssnet| Rel kereta api Tanggulangin-Porong akan dipertahankan sampai jalur baru relokasi rel selesai dibangun. Hal ini diungkapkan SOEMINO EKO SAPUTRO Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan pada suarasurabaya.net usai Rapat Koordinasi dengan Komisi V DPR RI di ruang VVIP Bandara Internasional Juanda, Selasa (28/11).

Dalam rute baru itu, KA tidak akan melewati Stasiun Tanggulangin dan Porong. Dari Surabaya, KA akan melewati Sidoarjo ke Stasiun Tarik. Dari Stasiun Tarik, rencananya akan dibangun jaringan rel baru yang menghubungkannya dengan Stasiun Gununggangsir sepanjang 16 km.

Untuk pembangunan jaringan baru ini, dibutuhkan waktu 2 tahun dan biaya sebesar Rp250 miliar. Darimana sumber pendanaan pembangunan jaringan rel baru ini? SOEMINO masih belum memastikannya, tapi jika dananya sudah tersedia, awal Januari 2007 sudah mulai dilakukan pembangunan setelah studi kelayakan oleh ITS selesai akhir Desember mendatang.

Untuk menghadapi musim hujan, SOEMINO optimis rel KA di sepanjang tanggul masih aman karena di sebelah Timur sepanjang rel KA sudah dibangun saluran air untuk mengalirkan air. “Sepanjang tanggulnya kokoh, rel KA tidak akan kebobolan lumpur,” ujar dia.

Salam, dari Ancol, 19 Desember 2006
Wahyu

No comments: